Arti Kreativitas Menurut Para Ahli

arti kreativitas menurut para ahli,arti kreativitas,kreatif,arti kreativitas dalam kewirausahaan

Sejak kecil, aku sangat kagum dengan pesulap. Bagiku, orang-orang seperti David Copperfield, Christ Angel atau pesulap-pesulap tingkat hajatan ulang tahun adalah orang mengerti arti kreativitas menurut para ahli. Mereka membuat kita melihat dan percaya sesuatu yang mustahil bisa dilakukan dengan menggunakan hal-hal sederhana dengan cara yang inovatif.

Apakah hanya pesulap saja orang yang kreatif?

Tidak. Kreativitas tidak diperuntukkan bagi pesulap, artis, pelukis, penyanyi, penulis atau seniman lainnya. Kreativitas juga bukan hak milik ilmuwan, insinyur, penemu, atau pendiri startup.

Arti Kreativitas Menurut Para Ahli

Pada dasarnya, semua orang dapat memiliki keajaiban kreativitas. Setiap orang memiliki tingkat kreativitas tertentu dalam dirinya masing-masing.

Kreativitas bukanlah sifat atau kualitas diri yang kita miliki sejak lahir seperti yang dipikirkan banyak orang. Arti kreativitas menurut para ahli itu sesuatu yang ditemukan, diasah, dan ditingkatkan melalui pekerjaan nyata dalam jangka waktu tertentu.

 “Saya tidak kreatif” adalah kebohongan populer yang sering kita katakan pada diri sendiri hanya untuk menutupi ketakutan kita. Setiap orang kreatif dengan caranya sendiri.

Hanya karena kita tidak pandai menulis atau menggambar, itu bukan berarti kita tidak bisa kreatif dalam hal lain. Menemukan solusi untuk setiap masalah yang kecil atau besar juga membutuhkan tingkat kreativitas tertentu. Bahkan jika kita mencontoh atau menyalin solusi orang lain, prosesnya memerlukan sedikit sentuhan pribadi untuk membuatnya berfungsi.

“Kreativitas hanya menghubungkan berbagai hal. Ketika Anda bertanya kepada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya. Tampaknya jelas bagi mereka setelah beberapa saat. Itu karena mereka dapat menghubungkan pengalaman yang mereka miliki dan mensintesis hal-hal. “- Steve Jobs

Kreativitas itu seperti menghubungkan titik-titik untuk menggambar. Titiknya sudah ada, mulai dari pengetahuan, pengalaman, perspektif, informasi, orang, lingkungan, objek, ide, pendapat, intinya semua yang bisa kita rasakan.

Tapi kita sendiri yang harus memutuskan titik mana yang akan dihubungkan untuk membuat gambar yang indah yang tidak ada sebelumnya. Sangat sedikit orang yang memiliki pemikiran orisinal seperti menggambar di kertas kosong.

arti kreativitas menurut para ahli,arti kreativitas,kreatif,arti kreativitas dalam kewirausahaan
sumber: hoang.moe

Arti Kreativitas Dalam Kewirausahaan

Dalam berwirausaha, prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) termasuk jenis kreativitas seperti yang dikatakan Steve Jobs. Namun, prinsip ini sering disalahartikan menjadi plagiarisme.

Beberapa waktu lalu, seorang teman di komunitas UMKM memposting saldo jualannya di salah satu marketplace. Jumlahnya gak tanggung-tanggung, seperempat milyar rupiah!

Tepuk tangan pun menggema di grup WhatsApp. Maksudnya baik, selain mengapresiasi juga untuk memotivasi rekan sesama penjual di grup tersebut supaya tetap semangat berjualan.

Kemudian banyak yang tanya, “Kak, jualannya apa kok saldonya segitu banyak?”
Jawabannya: sepatu

Teman tersebut memang berjualan sepatu. Bahkan dia punya bengkel produksi sepatu sendiri.


Hanya satu yang kusayangkan, dia plagiat merek-merek luar negeri yang sudah punya nama, alias menembak merek alias KW.

Padahal menurut saya kualitas sepatu buatannya lumayan bagus. Sayangnya, dia tidak percaya diri untuk membrandring/membesarkan merek sendiri, alih-alih malah menduplikat merek lain.

Ya, silahkan meniru ide atau kreativitas orang lain. Boleh kita meniru modelnya, memodifikasi bentuk barangnya, tapi jangan sampai plagiat, persis seperti aslinya!

Baca juga: Menggunakan 6 Topi Berpikir untuk Mengasah Kreativitas

Cara Menjadi Orang yang Kreatif

Lalu, bagaimana bisa beberapa orang lebih kreatif daripada yang lain? Mengapa orang-orang tertentu bisa sukses dengan kreativitas mereka?

Jawabannya sederhana:  Mereka tidak takut gagal dan tidak memikirkan kesempurnaan.

“Kreativitas adalah menciptakan, bereksperimen, tumbuh, mengambil risiko, melanggar aturan, membuat kesalahan, dan bersenang-senang.” – Mary Lou Cook

Orang yang kreatif merasakan ketakutan, tapi mereka terus melakukannya. Orang yang kreatif menggunakan kegagalan sebagai alat, bukan parameter untuk mengukur nilai kreativitas. Orang kreatif menganggap kegagalan pemberitahuan di mana letak kesalahan dan apa saja yang harus diperbaiki. Orang kreatif kulitnya tebal karena sudah ditempa kegagalan berulangkali.

“Pikirkan seperti ini: Ada dua jenis kegagalan. Yang pertama datang dari tidak pernah mencoba ide karena kamu takut, atau karena kamu sedang menunggu waktu yang tepat.

Jenis kegagalan pertama yang tidak pernah dapat kamu pelajari dan datang karena kamu takut untuk mencoba ide, akan menghancurkan dirimu.

Jenis kegagalan kedua berasal dari semangat yang berani.  Jika kamu gagal dengan cara ini, pukulan yang kamu terima terhadap reputasi jauh lebih besar dari apa yang kamu pelajari. Kegagalan yang berulang akan memperkuat semangatmu dan menunjukkan kepadamu dengan sangat jelas tentang bagaimana hal-hal harus dilakukan.” – Robert Greene dalam Mastery.

Orang kreatif juga tidak mendewakan kesempurnaan. Bagi mereka, selesai lebih baik dari sempurna. Keluarkan saja kreativitas dari kepala, kita dapat memperbaikinya nanti. Kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Jika pekerjaan kita lebih baik daripada kemarin, maka kita sudah berhasil.

Kamu mungkin juga suka...

Tinggalkan Komentar Ya

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: