Seminggu sebelum puasa, adik saya di Surabaya mengirim sebotol madu. Tapi bukan madu biasa. Di dalam botol, ada 5 siung bawang putih tunggal atau kerap disebut bawang jantan bercampur dengan madu.
Katanya, “Ini fermentasi bawang putih dalam madu, atau madu garlic. Bisa mengobati macam-macam sakit batuk & pilek. Bisa buat nambah stamina selama puasa.”
Terus terang, baru pertama kali ini aku mendengar madu garlic atau bawang putih difermentasi dalam cairan madu. Karena penasaran, aku googling sebentar.
Khasiat Madu Garlic
Ternyata, ramuan herbal ini malah sudah lama dikenal masyarakat barat. Madu garlic, atau Fermented Honey Garlic dipercaya khasiatnya dapat mengobati beberapa penyakit sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh.

Sejak lama, bawang putih dan madu digunakan dalam pengobatan tradisional. Dalam pengobatan tradisional Ethiopia, sejenis madu lokal digunakan untuk mengobati masalah pernapasan, infeksi kulit, dan bahkan diare. Sementara masyarakat Arab merekomendasikan bawang putih untuk membantu mengobati sakit jantung, tekanan darah tinggi, radang sendi, sakit gigi, wasir hingga infeksi.
Manfaat Madu Garlic
Senyawa utama bawang putih adalah allicin yang mengandung oksigen, belerang dan bahan kimia lainnya yang memberikan sifat anti bakteri dan melawan penyakit. Sementara madu secara alami memiliki kandungan zat antioksidan tinggi yang disebut flavonoid dan polifenol.
Senyawa kimia ini membantu melawan peradangan (kemerahan dan pembengkakan) di dalam tubuh. Juga dapat membantu menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah penyakit tertentu. Beberapa penelitian juga mengungkap madu punya zat antibakteri, antivirus dan antijamur.
Hasil Penelitian Terhadap Kandungan Madu Garlic
Sebuah studi laboratorium menunjukkan adanya bukti bahwa kombinasi bawang putih dan madu dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit dan infeksi termasuk pneumonia dan sejenis keracunan makanan. Ini termasuk Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus dan Salmonella.
Studi laboratorium lain menunjukkan bahwa kombinasi jus bawang putih dan madu bahkan dapat menghentikan jenis infeksi bakteri yang tidak dapat diobati dengan obat antibiotik.
Beberapa jenis madu juga memiliki sifat antivirus yang kuat. Ini dapat membantu mengobati atau mencegah masuk angin, flu, dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus. Sebuah penelitian laboratorium menemukan bahwa madu Manuka mampu menghentikan pertumbuhan virus flu. Para peneliti menyimpulkan bahwa madu, terutama madu Manuka, bekerja hampir sama dengan obat antivirus terhadap virus ini.
Melihat berbagai khasiat pengobatannya, kita dapat mengambil manfaat dari madu dan bawang putih dengan cara mengonsumsinya secara langsung. Kalau minum madu sih enak-enak saja. Tapi bagaimana dengan bawang putih?
Tidak semua orang mampu memakan bawang putih mentah, mengingat aroma dan rasanya yang sangat tajam menyengat hidung. Fermentasi bawang putih di dalam madu adalah cara yang efektif untuk mengurangi aroma bawang putih agar dapat dimakan mentah.
Proses Fermentasi Pada Cara Membuat Madu Garlic
Cara membuat madu garlic ini juga sekaligus melipatgandakan manfaat kedua bahan tersebut. Beberapa senyawa aktif dalam bawang putih dapat meningkat karena proses fermentasinya. Sementara madu dengan segudang manfaatnya, juga berperan sebagai bahan pengawet alami dalam proses ini.

Saat fermentasi, pH (derajat keasaman) madu yang rendah didukung kadar air yang juga sangat rendah membantu membunuh mikroba patogen. Bawang putih, di satu sisi melemahkan perlindungan antibakteri yang selama ini ada dalam madu.
Dengan begitu, bakteri yang baik diijinkan untuk masuk dan menstimulasi ragi liar yang tidak aktif dalam madu mentah. Ragi ini memulai proses fermentasi dengan mengonsumsi glukosa dan fruktosa yang ditemukan dalam madu (dan fruktosa dari bawang putih).
Hasil dari fermentasinya adalah alkohol, karbon dioksida, dan asam asetat. Selain itu, proses fermentasi yang dilakukan secara anaerob (tanpa oksigen) ini dapat mengawetkan makanan dan menciptakan kombinasi rasa yang luar biasa.
Cara Membuat Madu Garlic
Cara membuat madu garlic ini mudah. Hanya waktunya yang agak lama.
Sediakan saja bahan-bahan berikut ini:

- Bawang putih secukupnya, kupas bersih.
- Madu murni secukupnya
- Jar/toples kaca
Langkah Membuat Madu Garlic
- Takar bawang putih hingga sekitar ¾ wadah/toples kaca.
- Masukkan siung bawang putih yang sudah dikupas dalam toples yang bersih dan steril.
- Tuangkan madu murni hingga menutupi seluruh bagian bawang putih.
- Beri jarak kurang lebih sekitar 2 cm antara bagian atas wadah dan permukaan madu.
- Aduk rata dan pastikan seluruh siung bawang putih tetutup madu.
- Tutup toples dan diamkan di atas meja dalam suhu ruangan hingga sekitar 2 minggu.
- Setelah 2 minggu, bawang putih akan terlihat sedikit gelap dan madu akan menjadi lebih cair.
- Madu garlic siap dikonsumsi.
- Setelah difermentasi, rasa bawang putihnya lebih segar dan aromanya tidak begitu menyengat dibandingkan bawang putih mentah biasa. Sedangkan rasa madunya tetap manis seperti madu biasa, hanya saja beraroma bawang putih.
Madu Garlic Berkhasiat Mengobati Batuk dan Pilek
Jika sekali waktu kita mendapat gejala batuk dan pilek, segera makan 1-2 siung bawang putih yang sudah difermentasi dalam madu tersebut sehari 3 kali. Kurangi sedikit demi sedikit konsumsi bawang putih fermentasi ini jika gejala batuk dan pilek mulai menghilang. Namun, agar virus batuk dan pilek ini tidak mudah menyerang lagi, makanlah 1 siung bawang putih fermentasi ini setiap hari sampai kondisi tubuh kita benar-benar sehat.
Selain bawang putih, kita juga bisa mengonsumsi cairan madunya untuk menjaga stamina tubuh. Biasanya saya senang mencampur satu sendok makan madu garlic ini dengan satu gelas teh hangat. Teh hangat campur madu garlic ini saya minum usai makan sahur. Hasilnya, tubuh tetap segar meski sedang berpuasa.
Dalam situasi pandemi corona seperti sekarang, masyarakat diminta dengan sangat untuk tidak perlu memeriksakan diri ke dokter jika hanya sakit ringan biasa seperti batuk, pilek, demam dan sakit ringan lainnya. Kalau tidak ada riwayat kontak maupun perjalanan ke daerah yang menjadi epicentrum pandemi, tak perlu panik berlebih jika tiba-tiba menderita batuk, demam atau pilek.
Obati terlebih dahulu dengan obat-obatan yang tersedia. Kita juga bisa mencegah dan mengobatinya dengan ramuan herbal seperti madu garlic atau fermentasi bawang putih dalam madu.
[…] dalam kondisi lingkungan diselimuti pandemi, kita memang perlu mengonsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral. Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh, juga untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar […]