Sebuah spanduk bertemakan dukungan event Asian Games membentang di tembok luar markas Hubungan Kodam Brawijaya (Hubdam). Spanduk itu terlihat jelas oleh para pengguna jalan karena terletak tepat di pertigaan jalan yang sering dilewati para pengendara. Spanduk Asian Games di Hubdam itu hanyalah salah satu dari sekian banyak spanduk Dukung Bersama Asian Games yang kini mulai bertebaran di beberapa titik kota Malang.

Ada fakta menarik perihal spanduk Asian Games ini. Sepertinya institusi militer dan kepolisian-lah yang paling pertama memelopori dan paling banyak memasang spanduk. Jauh hari, setidaknya mulai awal tahun 2018 kemarin spanduk-spanduk bertemakan Asian Games 2018 sudah mulai terpasang di beberapa markas unit militer dan kepolisian di Kota Malang. Dan saya yakin, ini juga tidak hanya terjadi di kota Malang saja. Mungkin ada instruksi khusus dari Markas Besar TNI dan Polri untuk memasang spanduk dukungan Asian Games serentak di markas dan kantor unit mereka di seluruh Indonesia.
Malang sendiri boleh dibilang merupakan kota garnisun. Meskipun bukan ibukota provinsi, banyak unit-unit dari institusi militer terutama dari unsur Angkatan Darat yang markasnya berada di kota dingin ini. Terutama di daerah Rampal, yang dekat dengan tempat tinggal saya. Mulai dari unit skala besar seperti Divisi Kostrad, Resimen Induk, markas Batalyon, markas Detasemen, sampai ke unit terkecil seperti Koramil. Dan, seperti yang saya katakan di awal, menjelang event Asian Games di Jakarta dan Palembang kali ini, markas-markas tersebut seakan kompak memasang spanduk, banner hingga baliho yang berisi dukungan Asian Games 2018.
Dukung Bersama Asian Games 2018
Seolah-olah sebagaimana tagline Asian Games, “Energy of Asia”, TNI dan Polisi bersinergi menularkan semangat dukung bersama Asian Games kepada masyarakat sipil. Harus diakui, inisiatif dua institusi ini yang semenjak awal memasang berbagai spanduk dukungan Asian Games membuat masyarakat menjadi tahu bahwa di tahun 2018 ini ada event olahraga akbar di Indonesia. Hal ini juga menjadi sedikit “tamparan” kepada institusi sipil daerah. Hingga satu bulan menjelang Asian Games dibuka Agustus nanti, beberapa kantor pemerintahan masih sepi-sepi saja dari adanya spanduk dukungan Asian Games. Seperti yang saya amati ketika melewati Balaikota Malang. Yang ada deretan karangan bunga tentang ucapan selamat atas pelantikan Plt. Walikota Malang.
Mungkin karena masih sibuk dengan urusan pemilihan kepala daerah yang baru sehingga pemerintah kota Malang menjadi lupa bakal ada pergelaran olahraga terbesar se-Asia di Jakarta dan Palembang bulan Agustus nanti. Padahal, di Balaikota terdapat videotron yang cukup besar yang terletak di dekat gerbang pintu masuk. Setidaknya pihak Balaikota bisa memberikan satu slot tayangan tentang informasi Asian Games di videotron yang mereka miliki. Pemerintah daerah juga seharusnya bisa berkaca dan merasa malu karena justru TNI dan Polri yang pertama kali menularkan semangat dan antusiasme Asian Games ke masyarakat.

Dukungan dan antusiasme pemerintah daerah juga tidak harus ditunjukkan melalui spanduk atau baliho saja. Kita bisa belajar dari event Piala Dunia yang masih berlangsung hingga pertengahan bulan Juli nanti. Seperti perlombaan kampung tematik Piala Dunia yang diselenggarakan salah satu stasiun televisi swasta nasional. Jika event Piala Dunia yang berlangsung di luar negeri bisa menggerakkan antusiasme masyarakat, mengapa event olahraga di negeri sendiri tidak bisa?
Selain itu, spanduk dukungan Asian Games juga tidak harus berisi kata-kata normatif dan kaku. Seakan meniru spanduk milik TNI-Polri, sebuah baliho besar yang pernah saya jumpai di Surabaya hanya berisi kalimat “Pemerintah Provinsi Jawa Timur Mendukung Asian Games XVII 2018” dengan latar belakang foto gubernur dan maskot Asian Games.
Ada banyak tema lain yang bisa dipasang di spanduk atau banner dukungan. Misalnya memperkenalkan atlet daerah yang dipanggil dan ikut berlaga di Asian Games nanti. Dengan demikian, masyarakat bisa tahu ada putera daerah mereka yang ikut berjuang mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga terbesar se-Asia nanti. Tentunya ada kebanggaan tersendiri melihat poster putera daerah mereka terpampang di spanduk-spanduk yang terpasang. Apalagi jika atlet tersebut nantinya bisa meraih medali.
Kota Malang sendiri menyumbangkan 4 atlet daerah yang akan berjuang meraih medali di ajang Asian Games 2018 nanti. Mereka adalah tiga atlet sepeda masing-masing Elga Kharisma Novanda, Popo Ario Sejati dan Crismonita Dwi Putri. Sedangkan dari Atletik Atjong Tio Purwanto. Keempat atlet tersebut memiliki rekam jejak prestasi internasional yang baik. Seperti Atjong yang pada Sea Games 2017 di Malaysia mampu menyumbangkan medali emas dari lintasan lari halang rintang 3000 meter putra.
Masih ada waktu satu kurang lebih satu bulan lagi sebelum Asian Games mulai berjalan. Dan rasanya belum terlambat bagi pemerintah daerah, BUMN hingga masyarakat untuk menggelorakan semangat dukung bersama Asian Games 2018 di daerah masing-masing. Karena Asian Games XVII kali ini menjadi satu momen yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Suksesnya Asian Games di Jakarta dan Palembang nanti bisa menjadi tolok ukur bagi pemerintah Indonesia untuk menggelar event olahraga akbar lainnya, seperti Piala Dunia.