Mungkin kamu tidak akan menyangka, dibalik rimbunan pepohonan hutan sebuah bukit di Magelang, ada obyek wisata yang eksotis. Gereja Ayam Bukit Rhema, nama obyek wisata di Magelang tersebut baru-baru ini mulai ramai dibicarakan. Terlebih setelah bangunan ini jadi latar film AADC 2 tempat Cinta dan Rangga melepas rindu. Banyak anak muda yang penasaran dengan bangunan unik yang berdiri sendirian di tengah hutan ini.

Sosok Dibalik Gereja Ayam Bukit Rhema
Penduduk setempat menyebutnya Gereja Ayam, karena bentuk bangunan ini mirip dengan ayam. Padahal, bangunan ini aslinya hendak dibentuk mirip dengan burung merpati. Lengkap dengan kepala, sayap, hingga jengger dan mahkota kepala merpati. Dan meskipun disebut gereja, sesungguhnya bangunan ini dimaksudkan sebagai rumah doa.
Sosok dibalik bangunan eksotis di tengah hutan ini adalah Daniel Alamsjah. Pria berusia 67 tahun ini suatu ketika bermimpi dan menerima inspirasi untuk membangun sebuah rumah doa. Setelah itu, di tahun 1990an, Pak Daniel mulai membangun rumah doa dengan mengambil bentuk burung merpati yang dianggap sebagai simbol perdamaian. Sayangnya, karena kehabisan biaya, konstruksi bangunan rumah doa ini tidak bisa dilanjutkan. Hingga akhirnya mulai tahun 2000 Gereja Ayam ini mulai terlantar.
Populer Berkat Film AADC 2
Setelah lama terlantar, Gereja Ayam ini mulai dibersihkan sedikit demi sedikit ketika tempat ini dijadikan lokasi syuting film populer Ada Apa Dengan Cinta (AADC 2) yang dibintangi Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Dan hingga kini, Gereja Ayam Bukit Rhema menjadi obyek wisata yang eksotis. Beberapa agen perjalanan pun memasukkan Gereja Ayam Bukit Rhema sebagai salah satu destinasi dari tur candi Borobudur.
Gereja Ayam ini memang lokasinya tidak jauh dari Candi Borobudur. Tapi, butuh perjuangan ekstra untuk bisa mencapai lokasinya karena tidak ada kendaraan yang bisa mencapai langsung ke gerbang bangunan. Terletak di dusun Gombong, desa Kembanglimus, kawasan Bukit Menoreh Magelang. Sekitar 2,5 km disebelah barat candi Borobudur dan Punthuk Setumbu. Dari sini kamu tinggal menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 20 menit.
Baca juga: Romantisnya Jembatan Cinta Panusupan
Selain memotret bentuk gereja yang unik, dan ruangan dalam gereja yang eksotis, kamu juga bisa naik hingga ke puncak atau bagian kepala burung merpati. Dari sini, kamu akan mendapatkan pemandangan menakjubkan, terutama di sore hari ketika matahari mulai terbenam.

Setelah dikunjungi banyak wisatawan, penduduk di sekitar lokasi gereja mulai menyediakan lahan parkir untuk kendaraan roda dua. Selain itu mereka juga mengutip biaya masuk sekitar 10 ribu, sebagai ganti pemeliharaan bangunan Gereja Ayam Bukit Rhema ini.
sumber foto dari atlasobscura