Rumah di kawasan jalan Kartini, Klojen Kota Malang ini terlihat istimewa dibandingkan dengan rumah-rumah di sekitarnya. Bangunan rumahnya masih mempertahankan bentuk aslinya, dengan wajah arsitektur jaman kolonial. Yang membuat rumah ini berbeda dengan tetangganya adalah adanya kedai kopi di halaman rumahnya. Papan nama di pagar depan rumah menunjukkan dengan jelas nama Kedai Koempoel Kopi.
Rumah yang halamannya digunakan sebagai kedai kopi ini memang rumah peninggalan warga Belanda. Saat Kotapraja Malang baru terbentuk, pemerintah Belanda membuat beberapa pemukiman baru untuk warga Belanda yang datang ke Malang. Kawasan jalan Kartini saat itu masuk dalam kawasan Oranjebuurt, yakni kawasan rumpun jalan anggota kerajaan Belanda. Tak heran jika di kawasan ini masih banyak terdapat rumah-rumah dengan arsitektur gaya kolonial, salah satunya adalah rumah nomor 20 tempat Kedai Koempoel Kopi ini berada.
Kedai Rumahan Yang Murah Tapi Berkelas
Menurut Ibu Dewi, pengelola kedai kopi, rumah ini milik orang tua dari pak PIN, inisial nama salah seorang direktur dari produsen kopi sachet terbesar di Indonesia. Karena orang tua pak PIN jarang tinggal disitu, halaman rumahnya kemudian dirombak dan dijadikan sebuah kedai kopi mungil. Adik dari pak PIN beserta Ibu Dewi kemudian diminta untuk mengelola kedai kopi yang baru beroperasi bulan Januari kemarin.
Kedai Koempoel Kopi mengusung konsep kedai kopi rumahan. Biasanya kedai kopi yang ada di kota Malang berupa kios atau bangunan tersendiri dan berada di area yang ramai dan padat penghuni. Berbeda dengan kedai ini, yang menjadikan halaman rumah sebagai kedai kopi. Kawasan jalan Kartini juga bukan termasuk kawasan yang ramai. Justru keunikan inilah yang membuat kedai ini istimewa.
Saat kita masuk dan kemudian menikmati secangkir kopi disini, nuansanya seperti menikmati kopi di rumah sendiri. Empat meja kayu persegi dengan bangku berupa tong yang unik terhampar di halaman rumah. Di sebelah barat ada meja panjang yang digunakan untuk membuat aneka macam kopi dan hidangan lainnya. Ornamen papan kotak berwarna-warni menghiasi sisi selatan kedai, sekaligus berfungsi sebagai papan nama kedai. Di depannya terdapat mesin penyangrai berkapasitas 1,5 kilogram.
Kedai Koempoel Kopi menyajikan tiga macam minuman kopi, yakni jenis kopi Single Origin, Espresso dan kopi sachet atau kopi gunting. Harap maklum dengan adanya menu kopi sachet ini. Karena pemilik rumah adalah orang tua dari direktur produsen kopi sachet. Selain itu, menurut Ibu Dewi, jalan Kartini belakangan ini menjadi tempat mangkal para pedagang batu hias dan barang-barang antik. Adanya menu kopi sachet ini untuk mengakomodir kebutuhan para pedagang yang terbiasa menikmati kopi sachet murah meriah.
Tapi jika kita ingin menikmati sajian kopi yang berkelas, Kedai Koempoel Kopi juga siap menghidangkan. Beberapa macam kopi dari penjuru Indonesia tersedia di meja barista. Yang paling banyak adalah kopi yang berasal dari perkebunan kopi di Malang Raya. Seperti Arabika Arjuna, Arabika Ngantang, dan Robusta Dampit. Selain itu juga ada beberapa kopi terkenal lain seperti kopi Arabika Toraja dan Arabika Bali Kintamani.
Espresso Instan di Kedai Koempoel Kopi
Selain kopi single origin tersebut, Kedai Koempoel Kopi juga menyediakan menu kopi espresso. Bedanya, dasar dari pembuatan kopi espresso ini adalah kopi Capsul Excelso. Kopi ini dikemas rapat dalam wadah kecil seperti wadah saus, dan untuk membuatnya harus menggunakan mesin khusus, bukan mesin espresso biasanya. Kopi espresso instan ini dibuat oleh Unakaffee System.
Kopi espresso biasa dibuat dengan cara memadatkan bubuk kopi dalam stamper, kemudian disemprot dengan uap yang berasal dari mesin espresso hingga menghasilkan tetesan-tetesan kopi cair. Berbeda dengan kopi espresso instan, yang untuk membuatnya kita cukup menancapkan wadah kecil berisi bubuk espresso tadi pada mesin khusus, kemudian aliran uap dari mesin tadi akan mengekstraksi bubuk kopi menjadi secangkir espresso yang nikmat.
Bagaimana dengan harganya? Selayaknya menikmati kopi di rumah sendiri, harga secangkir kopi di Kedai Koempoel Kopi jelas tidak menguras kantong, alias sangat terjangkau. Untuk menikmati kopi espresso instan, kita cuma merogoh kocek sebesar 18 ribu rupiah. Jauh lebih murah dibandingkan harga secangkir espresso di sebuah cafe franchise dari Amerika sana. Begitu pula dengan menu kopi lainnya, yang harganya berkisar antara 10-18 ribu. Apalagi jika kita cuma memesan kopi sachet seharga 5-6 ribu saja.
Baca Juga:
Selain minuman kopi, kedai ini juga menyediakan menu minuman lain seperti Green Tea Latte hingga Chocolatte. Menu makanan yang tersedia hanya makanan ringan saja semacam french fries, roti bakar, hingga risol mayo dan lumpia.
Tak hanya untuk tempat nongkrong dan menikmati kopi, kedai ini juga menyediakan jasa penyangraian kopi. Kapasitas biji kopi yang bisa disangrai adalah 300 gram sampai 1 kilogram. Jika ingin menyangrai, kita cukup mengganti biaya listrik dan gas saja senilai 20 ribu untuk satu kali sangrai.
Oh ya, beberapa waktu lalu, presenter cantik Najwa Shihab juga sempat mampir di kedai ini lho. Waktu itu Najwa sedang ada acara di Universitas Malang. Karena sponsor tunggal acara itu produsen kopi sachet, Pak PIN selaku direkturnya mengajak Najwa untuk mampir sebentar di kedai kopi mungil yang baru dibukanya. Kunjungan mendadak ini ternyata bocor informasinya dan menyebar di kalangan media. Akhirnya banyak awak media yang ikut berkumpul di kedai ini dan berkesempatan mewawancarai langsung Najwa Shihab.
Dengan lingkungan yang tenang dan konsep kedai kopi rumahan, Kedai Koempoel Kopi bisa dijadikan alternatif tempat nongkrong yang nyaman. Sejenak kita bisa terhindar dari kesemrawutan lalu lintas kota Malang yang kian hari kian macet saja.
[…] juga disini ya: Kedai Koempoel Kopi Warung Mak […]