Sebagaimana setiap tahunnya, mendekati libur lebaran sebagian besar masyarakat disibukkan dengan persiapan mudik ke kampung halaman masing-masing. Ada yang memilih moda transportasi darat dengan naik bus, kereta api atau mobil pribadi. Ada pula yang lebih senang waktu singkat dengan naik pesawat terbang saat mudik lebaran.
Saya sendiri cuma sekali saja dalam ritual mudik tahunan memilih moda transportasi udara. Selebihnya, saya lebih suka memilih moda transportasi darat. Meski waktu yang ditempuh lebih lama, dan cenderung tidak praktis, tapi setidaknya ada 3 alasan kenapa menurut saya mudik jalur darat lebih seru daripada naik pesawat.
Tiga Alasan Mudik Lebaran Menggunakan Jalur Darat
Pertama, tentu saja masalah suasana. Dengan mudik jalur darat, saya bisa merasakan suasana dan nuansa mudik yang sesungguhnya. Keramaian lalu lintas, lalu lalang para pemudik di titik-titik antrian maupun tempat pemberangkatan seperti terminal, stasiun atau pelabuhan penyebrangan. Suasana seperti itu tak bisa saya dapatkan jika saya mudik naik pesawat terbang.
Kedua, adanya kebersamaan sosial antar pemudik. Rasanya seperti tak ada kebersamaan sosial yang nampak diantara orang-orang yang lalu lalang di bandara. Semua sibuk sendiri-sendiri, atau dengan kelompoknya sendiri. Beda halnya jika saya mudik menggunakan jalur darat. Ada sebuah tali ikatan kebersamaan yang kuat diantara pemudik jalur darat. Tak ada batas komunikasi, dan semua seolah merasa senasib sepenanggungan, mudik bersama.
Yang terakhir adalah adanya fighting spirit. Jika naik pesawat terbang, semua kemudahan akan kita dapatkan. Berbeda jika kita mudik lewat jalur darat. Ini adalah sebuah perjuangan tersendiri. Antrian yang panjang di tol atau pelabuhan, macet di jalan, itu semua di hari-hari biasa mungkin dirasakan sangat menjengkelkan. Tapi percayalah, di musim mudik lebaran, antri dan macet itu justru menjadi seni tersendiri. Rasa lelah yang sangat akan terbayar lunas saat kita sudah sampai di rumah, bertemu handai taulan sekalian.
Cek Kondisi Mobil Dengan Hunter Wheel Alignment
Nah, jika anda memutuskan untuk mudik lewat jalur darat dengan menggunakan mobil pribadi, setidaknya anda harus mengecek fisik dan kondisi mobil yang hendak dibawa mudik. Apabila kondisi kemudi mobil terasa membuang ke kiri atau ke kanan, itu salah satu pertanda jika mobil Anda perlu melakukan wheel alignment atau yang kerap disebut spooring dan balancing. Lebih baik anda segera membawa mobil ke bengkel untuk melakukan spooring dan balancing. Namun, tidak semua bengkel mobil bisa melakukan wheel alignment dengan baik karena keterbatasan peralatannya.
Supaya lebih aman dan nyaman saat melakukan modifikasi mobil anda, lebih baik anda mencari bengkel mobil yang memiliki peralatan Hunter Wheel Alignment. Peralatan ini mempunyai teknologi Hunter Quick Check. Teknologi ini dapat melakukan pengecekan kaki-kaki kendaraan (spooring) hanya dalam waktu semenit sehingga anda bisa berhemat karena hanya dikenakan biaya pengecekan, bukan spooring.
Selain itu, teknologi Hunter juga menggunakan double dual camera beresolusi tinggi (20 megapiksel) dan teknologi Quick Grip Wheel Adaptor. Teknologi tersebut memungkinkan deteksi sudut kaki-kaki kendaraan maupun copot dan pasang ban dengan cepat sehingga bisa menjamin kondisi pelek tidak rusak atau lecet. Bengkel mana saja menggunakan produk Hunter ini? Anda bisa mengeceknya di website PT. Himawan Putra sebagai distributor tunggal dari produk Hunter.
Nah, itu tadi alasan dan tips supaya perjalanan mudik anda nanti lebih aman dan nyaman. Pastikan bahwa mobil pribadi anda sudah dalam kondisi yang prima. Ingat, keselamatan adalah yang utama.
sepakat, mbil itu kendaraan yang harus benar-benar diservice sebelum perjalanan mudikk dan balik, karena daya tahannya nanti akan lebih lama juga ana dan nyaman
yang penting selamat sampai tujuan. jangan sampai kepikiran bekal mudik tapi kendaraan lupa diservice