Menelusuri Jejak Jendral MacArthur Di Jayapura

Jendral Douglas MacArthur adalah salah satu jendral terkenal pada jaman Perang Dunia Ke-2. Kepiawaiannya memimpin pasukan sekutu di kawasan Pasifik, membuat bala tentara Jepang akhirnya menyerah. Dan tahukah anda, ada jejak-jejak sejarah Jendral yang mengkomandoi seluruh pasukan sekutu kawasan pasifik di Indonesia, terutama di Jayapura.

Pada kesempatan berkunjung ke Jayapura, saya tak lupa untuk mencoba menelusuri jejak Jendral yang terkenal dengan strategi “Loncat Katak” saat perang Pasifik meletus. Jejak sejarah itu diabadikan dalam bentuk sebuah tugu peringatan, yang didirikan di bekas markas pasukannya di tanah Papua.

Dan kini, bekas markas pasukan jendral MacArthur dipakai sebagai markas pasukan Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII Cendrawasih. Tempat ini terletak di puncak Ifar Gunung, yang masuk wilayah distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Jika anda sedang berada di kota Jayapura, anda harus menuju ke arah bandara Sentani. Sebelum masuk pertigaan ke arah bandara, ada papan nama yang menunjukkan arah menuju markas Rindam, sebelah kanan jalan.

Anda tinggal masuk ke jalan tersebut, dan terus hingga sampai ke pos penjagaan Rindam. Setelah meninggalkan kartu identitas, baru anda diperbolehkan masuk ke areal Rindam. Dari pos penjagaan ini ke tugu MacArthur, anda masih harus masuk dengan jalan yang sedikit berkelok dan menanjak, sekitar 5 menit lamanya. Hingga sampailah anda di sebuah tugu MacArthur.

WP_20141101_025

 

Pada tugu berbentuk segilima tersebut, terdapat tulisan “Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya
Pada saat musim panas tahun 1944, suatu hamparan kompleks markas besar terserak di tempat ini kemudian didirikan di lokasi ini. Akhirnya berpangkalanlah di Sentani suatu Markas Besar Umum Daerah Pasifik Baratdaya : Angkatan Darat Amerika Serikat di Timur Jauh, Angkatan Udara A-3 Kawasan Timur Jauh, Armada ke Tujuh, Angkatan Udara ke-Lima, Angkatan Darat ke-Enam, Angkatan Darat ke-delapan, Pasukan Pendaratan Sekutu dan Angkatan Udara Sekutu. Perencanaan dan Penyelenggaraan untuk penyerangan Filipina dilaksanakan dari tempat ini. Di bawah pengarahan Jenderal Douglas MacArthur.

Tak jauh dari tugu itu, ada sebuah kursi beton yang mengarah ke pemandangan Danau Sentani di kejauhan, yang menurut penjaga situs merupakan kursi yang biasa ditempati sang Jendral saat sedang memikirkan strategi perangnya. Kursi itu ditempatkan di bawah sebuah pohon, yang bila anda memotretnya agak sedikit jauh, pohon itu membentuk sebuah tanda cinta (love).

WP_20141101_033

 

Di sebelah kanan tugu, ada sebuah kantor yang berfungsi sebagai museum kecil. Didalamnya, terdapat berbagai koleksi foto-foto pendaratan pasukan Sekutu di tanah Papua, melalui pantai Hamadi dan teluk Humboldt. Juga ada beberapa koleksi dogtail (kalung identitas prajurit) yang disimpan dalam museum tersebut.

Kamu mungkin juga suka...

(1) Komentar

  1. Keindahan Tersembunyi Danau Sentani – Warung Wisata

    […] Sebenarnya, masih ada cerita dari rangkaian perjalananku hari ini. Misalnya tentang kunjunganku ke Tugu Mac Arthur, tempat bersejarah yang pernah jadi markas besar tentaranya Jenderal Douglas Mac Arthur itu. Tapi […]

Tinggalkan Komentar Ya

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: