Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini dengan Asupan Gizi Seimbang

“Membaca hendaknya tidak disajikan kepada anak-anak sebagai tugas. Itu harus ditawarkan sebagai hadiah.”

— Kate DiCamillo —

Sudah umum diketahui bahwa tingkat literasi Indonesia sangat rendah. Menurut hasil riset World’s Most Literate Nations yang dikeluarkan Central Connecticut State University (CCSU), Indonesia menempati urutan 60 dari 61 negara yang disurvei.

Namun, riset ini bukan mengungkapkan kemampuan penduduk suatu negara dalam hal membaca, melainkan perilaku/budaya membaca penduduk dan sumber daya pendukungnya. 

Riset ini berdasarkan lima indikator yang dianggap penting dalam kegiatan membaca, yakni perpustakaan, koran, input pendidikan, output pendidikan, dan ketersediaan komputer.

Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk membudayakan literasi pada masyarakat, khususnya pada anak-anak. Mulai dari program pengiriman buku gratis, hingga waktu khusus untuk membaca yang diwajibkan bagi anak-anak sekolah sebelum mereka memulai pelajarannya.

Meski begitu, butuh perhatian khusus dari orangtua untuk menumbuhkan minat membaca pada anak-anak. Membudayakan literasi anak semestinya dimulai sejak dini. Sejak anak-anak masih berada dalam lingkup keluarga dengan dukungan lingkungan sekitarnya. 

Menurut Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dadang Sunendar, pembiasaan untuk membaca harusnya dimulai sejak kecil, setelah anak-anak bisa membaca dan mengenal huruf.

“Harus diluruskan, bahwa seseorang mulai menyukai membaca tentu saja ketika dia sudah mulai memahami huruf-huruf dan sebagainya. Setelah itu kan kemungkinan dia menyukai bacaannya, kemudian tertarik dan meneruskan kebiasaan yang baik ini,” tutur Dadang dikutip dari Bisnis.com.

Danone Indonesia Luncurkan Program BACA

Untuk menumbuhkan minat baca sejak dini pada anak-anak sekaligus membudayakan literasi anak, Danone Indonesia bekerja sama dengan Tentang Anak meluncurkan Program BACA, tepat pada perayaan Hari Buku Sedunia, 23 April 2020.

Melalui program ini, Danone Indonesia ingin mengajak masyarakat untuk mencintai kegiatan membaca dan belajar kebaikan kepada anak-anak melalui sumbangan buku bacaan.

Dalam acara yang disiarkan langsung di saluran YouTube Nutrisi Bangsa, hadir sebagai narasumber adalah Dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A, dokter spesialis anak dan CEO Tentang Anak. Hadir pula sebagai pembicara Fathya Artha, M.Sc., M.Psi, co-founder Tigagenerasi serta bapak Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.

Pentingnya Asupan Gizi Seimbang untuk Menumbuhkan Minat Baca Anak

Dalam paparannya, Dr. Mesty Ariotedjo mengatakan pentingnya asupan gizi seimbang pada anak untuk menumbuhkan minat baca mereka. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.   

Baca juga: Tips Menerapkan Gizi Seimbang pada Anak

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang seimbang, orangtua juga harus memenuhi kebutuhan hidrasi anak. Jangan sampai anak mengalami dehidrasi meskipun itu ringan karena hal ini bisa menyebabkan gangguan kognitif hingga kesulitan untuk berkonsentrasi.

Hidrasi adalah kondisi kecukupan cairan dalam tubuh untuk menjamin fungsi metabolisme sel berjalan dengan baik. Prinsip hidrasi sehat adalah pemenuhan kebutuhan air dan jenis air yang dikonsumsi. Konsumsi air putih  adalah ciri dari hidrasi sehat dan merupakan pilihan terbaik karena tidak mengandung kalori, tidak bersifat diuretik (mengandung bahan-bahan yang mengeluarkan air tubuh), dan tidak berpotensi merusak gigi.

Pola Asuh yang Baik Mendukung Literasi Anak yang Baik

Psikolog Fathya Artha dari Tigagenerasi dalam kesempatan yang sama memaparkan pentingnya pola asuh orangtua dalam membudayakan literasi anak. Agar anak-anak memiliki minat baca yang tinggi, orangtua harus memahami tahapan perkembangan literasi anak.

Tahapan perkembangan ini disesuaikan dengan usia anak-anak, tumbuh kembang anak pada usianya dan jenis bacaan untuk edukasi anak. Misalnya, bacaan untuk anak berusia 1-2 tahun saat mereka mulai bisa memegang buku, maka bacaannya adalah buku-buku yang bergambar sederhana.

Fathya Artha juga menjelaskan aktivitas membaca oleh anak dapat membantu mereka menavigasi permasalahan yang dikhawatirkan orangtua. Berdasarkan pendapat para ahli, membaca di rumah dapat meningkatkan perkembangan otak pada anak-anak. Kegiatan membaca juga dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata mereka, memperkuat kemampuan mereka untuk fokus, dan meningkatkan perkembangan sosial-emosional.

Mengajarkan Kebaikan dengan Membaca

Hari Buku Sedunia yang tahun ini bertepatan dengan suasana Ramadan juga menjadi momen yang tepat bagi kita semua untuk mengajarkan kebaikan kepada anak-anak, sekaligus mendorong mereka untuk menyebarkan kebaikan pula. Untuk itu, selain tubuh yang sehat, orangtua juga perlu membekali anak kemampuan berpikir dan keseimbangan emosi.
Kita bisa memberikan ketiganya melalui dorongan dari dalam berupa pemberian nutrisi yang tepat dan dorongan dari luar berupa stimulasi, salah satunya melalui kegiatan membaca dan membiasakan perilaku kebaikan.

Dalam suasana Ramadan sebagai bulan penuh kebaikan, Danone Indonesia dan Tentang Anak melalui program BACA akan memperluas manfaat melalui penggalangan Donasi 5.000 Buku Serial “Sikap Baik” untuk anak-anak Indonesia. Danone Indonesia juga turut mendonasikan buku Sampahku Tanggung Jawabku dan buku Isi Piringku sebagai media pembelajaran lingkungan dan nutrisi pada anak-anak. Masyarakat yang peduli dengan literasi anak-anak Indonesia bisa berpartisipasi dalam program ini dan menyalurkan donasinya melalui @wecare.id