Resolusi Bisnis Tahun 2019 Jadi Lebih Mudah Karena Ada Ralali.com

bisnis di tahun 2019,apa itu ralali,ralali adalah,marketplace ralali,resolusi bisnis,ralali,ralali.com,kompetisi blog ralali,pusat grosir online,marketplace b2b,distributor online,

 

Dua tahun yang lalu, saya terkena PHK. Dengan alasan efisiensi, perusahaan tempat saya bekerja memutus kerja ratusan karyawan dan menutup beberapa kantor cabangnya. Beberapa rekan kerja yang belum siap dengan hal ini menjadi bingung, apalagi bagi mereka yang sudah tidak muda lagi.

Untungnya, sebelum terkena PHK saya sudah merintis bisnis kecil-kecilan; jualan kopi bubuk secara online, yang saya beri brand Kopi Bromo dan Kopi Hijau Bromo. Setelah berhenti kerja, saya pun berniat mengembangkan bisnis tersebut dengan modal uang pesangon dari perusahaan.

bisnis di tahun 2019,apa itu ralali,ralali adalah,marketplace ralali,resolusi bisnis,ralali,ralali.com,kompetisi blog ralali,pusat grosir online,marketplace b2b,distributor online,
Aneka Produk Kopi Bubuk dari Kopi Bromo (dokumentasi pribadi)

Awalnya semua berjalan lancar. Omset penjualan saya terus meningkat. Bahkan kadang-kadang dalam satu bulan saya bisa mendapat laba bersih yang hampir sama dengan gaji pokok saat masih jadi karyawan.

Setelah berjalan hampir dua tahun, penjualan kopi saya mulai turun. Yang sangat disayangkan, saya waktu itu belum berpikir bagaimana cara mengantisipasi penurunan penjualan. Semestinya, menurut teori bisnis berdasarkan kurva S tidur, saat penjualan berada di puncak kita harus memikirkan dan mengantisipasi penurunan. Sehingga ketika sudah mencapai dasar, kita bisa bangkit kembali dengan segera.

Hingga tibalah masa ketika grafik penjualan kopi saya benar-benar menyentuh dasar kurva. Omset penjualan turun drastis. Bahkan dalam satu bulan pernah tidak ada pembelian sama sekali.

Selamat berkat hobi Ngeblog

Bisnis jualan kopi yang semula saya harapkan bisa menggantungkan nafkah hidup darinya malah tidak memberi kontribusi. Meski begitu, keadaan saya masih tertolong berkat hobi yang selama ini saya jalani; menulis.

Yup, sejak kuliah hingga bekerja dan sampai sekarang pun saya memang hobi menulis. Dari hobi menulis inilah saya memperoleh tambahan penghasilan. Bagaimana caranya?

Sebagai blogger saya ikut dalam komunitas-komunitas penulis/blogger. Melalui komunitas ini para blogger sering mendapat undangan untuk mengulas produk atau jasa perusahaan. Selain itu, tulisan-tulisan saya di blog juga sangat membantu dalam hal personal branding. Beberapa kali saya mendapat tawaran untuk menulis konten lepas, yang ditayangkan di blog saya sendiri maupun di blog/situs perusahaan.

Di luar itu, saya juga sering ikut berbagai kompetisi menulis. Saya bersyukur beberapa kali memenangkan kompetisi menulis, baik itu berbentuk artikel populer atau kompetisi menulis karya ilmiah.

Harus diakui, aktivitas blogging inilah yang hingga saat ini sudah menolong saya disaat bisnis yang saya harapkan bisa berkembang masih belum bisa bangkit. Tapi saya sadar, saya tidak bisa selamanya menggantungkan nafkah hidup dari kegiatan blogging ini. Saya harus segera bangkit dan mulai mengembangkan lagi bisnis yang pernah saya rintis tersebut.

Goals With Intention

Orang lain mungkin menyebut keinginan untuk menjadi yang lebih baik di tahun baru itu sebagai RESOLUSI. Tapi saya lebih suka menyebut resolusi bisnis ini dengan Goals with Intention, Tujuan dengan Niat.

Tujuan itu orientasinya masa depan, sedangkan niat berakar pada masa kini. Karena tujuan ada di masa depan dan pada tingkat tertentu merupakan sebuah abstraksi, mereka lebih merupakan produk dari pikiran.

Niat, yang berakar pada pengalaman langsung kita saat ini, cenderung berasal dari hati. Jadi, mengapa saya harus membatasi diri pada tujuan yang didasarkan pada pikiran atau niat yang berpusat pada hati ketika saya bisa memiliki keduanya?


Tujuan akan memotivasi kita dan dan memberikan makna bagi kehidupan kita. Digabungkan dengan niat, kita akan mendapatkan kebaikan dari kolaborasi pikiran dan hati.

Karena sudah diniatkan, apa yang menjadi tujuan saya tentunya harus dilakukan saat itu juga. Tak perlu menunggu momen tertentu. Selain itu, sebuah tujuan pun harus punya perencanaan. Sebuah pepatah lama mengatakan, “ Jika kamu gagal dalam perencanaan, maka kamu memang merencanakan untuk gagal.”

Suatu tujuan itu harus spesifik, dapat dicapai, dan dapat diukur sehingga bisa direncanakan dengan baik dan meminimalisir kegagalan.

Seperti apa Goals with Intention dari resolus bisnis yang saya maksudkan itu?

Resolusi Bisnis di tahun 2019

Diversifikasi produk jualan. Karena sudah akrab dan mengetahui dengan baik seluk beluk perkopian, saya masih ingin melanjutkan usaha berjualan kopi. Tapi kali ini saya ingin menjual sesuatu yang berbeda; membuat dan menjual pengharum ruangan biji kopi!

Untuk mencapai tujuan tersebut, saya harus bisa merencanakan dengan matang perencanaan bisnisnya. Mulai dari bahan baku, kemasan hingga penentuan harga pokok penjualan (HPP).

Untuk bahan baku kopi, saya sudah punya pemasoknya, langsung dari perkebunan kopi di wilayah Kabupaten Malang. Yang agak sulit adalah mencari pemasok untuk kemasan.

Karena biji kopi ini akan saya jadikan pengharum ruangan, kemasannya tentu berbeda dengan biji kopi yang dijadikan produk minuman. Setelah mencari informasi kesana kemari, akhirnya saya tahu untuk produk pengharum ruangan biji kopi menggunakan kemasan berbahan kain goni.

bisnis di tahun 2019,apa itu ralali,ralali adalah,marketplace ralali,resolusi bisnis,ralali,ralali.com,kompetisi blog ralali,pusat grosir online,marketplace b2b,distributor online,
contoh kemasan kain goni (sumber: wemarketplace.com)

Kemudahan Bisnis di era digital

Era digital sekarang ini memang memudahkan setiap orang untuk mencari barang. Apapun yang kita butuhkan seolah sudah tersedia di internet. Tanpa harus meninggalkan rumah, kita bisa membeli semua barang yang kita butuhkan hanya dengan menjelajahi dunia maya.

Bagi setiap orang yang memiliki bisnis, internet sudah menjadi kebutuhan pokok. Mereka membeli bahan baku dan menjual produknya secara online. Mengutip Rheinald Kasali, jika kita tidak mengikuti era disrupsi ini, kita akan semakin tertinggal jauh di belakang.

Jadi begitulah, untuk mencari kemasan berbahan kain goni, saya pun mengandalkan pasar online/marketplace untuk mencari pemasoknya. Di Indonesia sendiri sudah banyak startup marketplace yang menjadi tempat transaksi jual beli online.

Ralali.com Pusat Grosir Online

Hanya saja, rata-rata marketplace lebih fokus pada consumer produk, atau lebih banyak mengakomodir penjual retail. Untunglah ada Ralali.com,  salah satu B2B Marketplace yang memang fokus pada transaksi B2B atau business to business dengan berbagai corporate produk yang berkualitas.

Di Ralali.com, kita bisa membeli barang kebutuhan untuk memulai bisnis sendiri dengan harga grosir dan jumlah besar. Apalagi di Ralali.com sendiri sudah ada ribuan penjual berbagai barang kebutuhan, baik itu untuk end user maupun reseller atau untuk kita pergunakan sebagai bahan baku modal bisnis kita sendiri.

Sebagai produsen, ralali juga menawarkan peluang mendapatkan pasar yang lebih luas, karena disini banyak produsen dan distributor lain yang mungkin melihat dan tertarik dengan produk yang kita jual.

Ralali.com memudahkan kita untuk mewujudkan resolusi bisnis di tahun 2019 dan menata perencanaan bisnis menjadi lebih baik.

Begitu pula saat saya hendak mewujudkan goals with intention, menghidupkan kembali usaha berjualan kopi yang sempat mandek dan mati suri. Ralali.com menjadi salah satu marketplace yang saya tuju untuk bisa menjalani niat demi tercapainya tujuan resolusi bisnis yang saya harapkan.

Setiap orang tentunya memiliki strategi dan persepsi masing-masing perihal bagaimana menjadi menjadi yang terbaik versi diri kita sendiri. Hanya saja, jangan sampai terjebak dalam perangkap sebuah kata RESOLUSI. Jangan sampai kita hanya tertarik oleh janji akan awal baru, yang selalu ditawarkan setiap tahun baru. Tujuan dengan niat, bisa menjadi sebuah cara yang lebih tepat untuk merangkul peluang kesuksesan di masa depan.

 

 

Kamu mungkin juga suka...

Tinggalkan Komentar Ya

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: