Wilayah Selatan Bali memang terkenal akan panorama pantainya yang indah sekaligus unik. Setidaknya, hal inilah yang terekam jelas di Water Blow – Nusa Dua sebagai kawasan wisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun lokal yang menyambanginya.
Berada di kawasan BTDC (Bali Tourism Development Corporation) Nusa Dua – Bali, Water Blow menjadi wisata eksotis yang mempertontonkan deburan ombak yang menjulang tinggi ke udara akibat hempasan angin pantai yang menghantam batu karang diantara celah tebing bibir pantai selatan Pulau Dewata.
Di tebing karang yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia ini, terdapat celah besar yang menyempit. Saat ombak bergulung dan menerpa tebing, ombak seakan terjepit dalam celah dan menghempas ke atas. Dari kejauhan seperti buih besar berwarna putih tengah menari ke atas. Semakin besar dan kencang ombak yang datang, semakin tinggi ombak menjulang melewati tebing. Jika tak hati-hati, Anda pun akan basah terkena buih-buih dari terjangan ombak.
Sayangnya, tidak setiap saat Water Blow bisa terlihat. Hal ini tergantung dari arus ombak yang ada saat itu. Jika ombak sedang besar, deburan ombak ala Water Blow akan ‘menampakkan’ dirinya. Namun, jika arus sedang surut, ombak yang terjadi tidak terlalu kuat, tetapi tetap memiliki keindahan wisata pantai yang memanjakan mata para wisatawannya.
Untuk bisa melihat kuatnya deburan ombak Water Blow dengan pas, wisatawan disarankan datang pada pagi menjelang siang hari. Atau, datanglah pasca malam bulan purnama karena ombak yang terjadi pasti sedang besar-besarnya. Hindari ke Water Blow pada siang hari karena ombak yang terjadi umumnya sedang datar.
Dan jika Water Blow sedang bagus, biasanya para wisatawan memanfaatkan momen ini dengan berfoto. Bahkan, karena keeksotisannya tidak jarang pula lokasi ini dijadikan tempat pemotretan prewedding. Tentunya, sebelum melakukan prewedding, para fotografer harus mengurus biaya perijinannya.
Selain Water Blow, kawasan BTDC ini juga menyuguhkan beragam wisata alam menarik lainnya, mulai keindahan mangrove, lapangan hijau nan luas dengan ornamen patung, tugu persahabatan bertuliskan ‘All people in the world, we are brothers’, serta batu prasasti bertuliskan nama-nama delegasi WTO yang melakukan penanaman pohon di Pulau Nusa Dua. Yang tak kalah menariknya adalah hadirnya 2 buah patung yang menggambarkan Raden Arjuna yang memegang panah dan patung Prabu Kresna yang sedang memegang pecut (cemeti). Patung-patung ini menegaskan bahwa Bali memang pulau yang penuh dengan sejarah dan karya seni. ***
