8 dari 10 orang akan membaca judul artikel kita, tetapi hanya 2 dari 10 orang yang akan membaca sisa tulisannya.
Copyblogger
Memberi judul artikel itu butuh kreativitas. Saya sering mendapati artikel yang dimuat di blog atau di berbagai situs lain hanya mendapat sedikit pembaca. Padahal isinya berkualitas dan sangat layak untuk dibaca.
Di satu sisi, banyak artikel yang isinya biasa saja, bahkan kalau boleh saya kategorikan termasuk artikel sampah/junk article (termasuk diantaranya fake news/hoaks), tapi memperoleh banyak kunjungan. Banyak yang me-like atau membagikannya.
Mengapa bisa begitu?
Jawabannya terletak pada judul artikel yang diberikan.
Seperti apa seharusnya judul artikel yang baik itu? Bagaimana supaya 8 dari 10 orang setelah membaca judul juga tertarik membaca isi artikelnya?
7 Kriteria Judul Artikel yang baik
Menurut Fairyblogmother, ada 7 kriteria penting dari sebuah judul artikel yang baik:

Perbedaan Judul Artikel yang click dan clickbait
Bagi kebanyakan konsumen berita/artikel online, viralitas dan kepercayaan serta kualitas isi artikel dapat dipertukarkan. Karena itu, judul artikel yang mengandung kata-kata seperti “Viral; Terciduk; Heboh;Terkuak; Begini; Ini Dia; dan lain sebagainya kian akrab terbaca dan membuat gatal mata serta telinga pembaca.
Tapi, tanpa harus menggunakan kata-kata yang membuat gatal mata dan telinga tersebut, kita sebenarnya bisa memberi judul pada artikel secara elegan. Judul yang tetap menarik perhatian pembaca, yang “click” banget tanpa harus menjadi “clickbait”.
Harap dibedakan antara judul artikel yang “click” dengan judul yang “clickbait”. Judul yang “click” berarti judul tersebut menarik perhatian pembaca dan masih memiliki relevansi penuh dengan isi artikelnya.
Sementara judul yang “clickbait” hanya bertujuan untuk menarik perhatian pembaca saja. Namun, isinya meragukan atau tidak ada jaminan isi artikel sesuai/sama dengan judul yang ditawarkan. Ibaratnya, pembaca tertarik dengan kotak yang indah, tapi isi di dalam kotak ternyata berbeda, atau bisa saja malah zonk!
6 Tips Memberi Judul Artikel yang klik banget
Bagaimana caranya membuat judul artikel yang “click” banget itu?
Dengan mempermainkan psikologi pembaca. Namun bukan psikologi jari yang bergerak lebih cepat daripada otak. Dengan 6 tips ini, kita masih bisa memberi judul pada artikel yang klik banget.
1. Judul yang memancing Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah sifat dasar manusia. Dari sifat dasar ini, ada fenomena psikologis yang dapat kita gunakan untuk memberi judul tulisan yang secara efektif bisa menarik perhatian pembaca. Fenomena yang disebut celah keingintahuan, yaitu kesenjangan antara sesuatu yang (sudah) diketahui seseorang dan sesuatu yang ingin ia ketahui.
Keingintahuan seseorang mudah dipancing dengan memberikan sedikit informasi. Begitu seseorang tahu sedikit, mereka cenderung akan mencari tahu lebih banyak dan mengisi celah informasi yang hilang sehingga mereka bisa merasa lebih baik.
Berilah judul artikel yang memuat beberapa informasi menarik, tapi tidak lengkap. Cukup memberi tahu pembaca untuk memicu rasa ingin tahu mereka, namun tidak sebanyak yang diberikan pada bagian inti artikelnya.
Judul yang memanfaatkan rasa celah keingintahuan ini bisa kita bagi lagi menjadi dua:
a. Judul dengan unsur kejutan
Unsur kejutan dalam sebuah tajuk berita bisa menarik perhatian pembaca karena otak manusia menyukai hal-hal baru. Dibandingkan sesuatu yang diharapkan, hal-hal yang tidak terduga dapat “menghidupkan” pusat rasa senang di otak kita.
Kejutan terbukti jauh lebih merangsang dan menarik perhatian kita lebih cepat daripada hal-hal yang kita ketahui dengan baik (akan terjadi). Ibaratnya, seorang anak yang mendapat hadiah kejutan jauh lebih senang daripada dia sudah tahu sebelumnya bahwa dia akan mendapat hadiah.
Seperti kalimat judul:
“Tenang, BPJS Kesehatan Masih Gratis Kok!”
Unsur kejutannya terletak pada jawaban yang kita sajikan dalam artikel untuk menjawab rasa ingin tahu pembaca (Ternyata yang gratis itu BPJS Kesehatan untuk peserta PBI). Bandingkan apabila kita menulis judulnya seperti ini:
“BPJS Kesehatan masih gratis untuk peserta PBI”.
Dua artikel tersebut menyajikan informasi yang sama. Tapi, judul yang pertama memberi lebih sedikit informasi dan menyimpan kejutannya di bagian inti artikel. Sementara judul yang kedua sudah mengumbar informasi utama yang hendak disampaikan.
b. Judul dengan Pertanyaan
Memberi judul berupa pertanyaan adalah influencer otak yang kuat. Pembaca seolah merasa terwakili rasa ingin tahu mereka melalui pertanyaan yang kita sampaikan pada tajuk berita.
Dibandingkan judul yang sudah memberi tahu apa yang akan pembaca dapatkan selanjutnya dalam artikel, rasa ingin tahu mereka bisa jadi sudah berakhir sebelum dimulai. Pertanyaan terbaik adalah tentang sesuatu yang dapat dihubungkan atau ingin diketahui oleh pembaca.
Contoh kalimat judul:
“Mengapa Prabowo Memakai Sarung Tangan Saat menjabat tangan pendukungnya?”
Judul seperti ini cenderung lebih memikat perhatian pembaca dibandingkan judul misalnya:
“Pakai Sarung Tangan saat menjabat pendukungnya, begini penjelasan BPN”.
Sama-sama mengandung informasi yang tersembunyi, tapi judul berupa pertanyaan lebih mewakili rasa ingin tahu pembaca.
Beberapa jenis prefiks pertanyaan lain yang sering digunakan diantaranya:
Benarkah…..?
Apa sebab….?
2. Judul dengan Angka
Judul dengan angka di depan selalu menjadi favorit banyak penulis artikel. Alasan pertama angka efektif untuk menarik perhatian pembaca adalah bahwa orang menyukai prediktabilitas dan tidak suka ketidakpastian. Selain itu, judul dengan angka juga menjanjikan substansi artikel adalah sesuatu yang pasti.
Contohnya kalimat judul:
“7 Tips Memberi Judul Artikel yang “click” banget”.
Judul ini memberi kepastian bahwa memang ada 7 Tips Memberi Judul Artikel yang ‘click’ banget dengan satu atau dua tipsnya mungkin layak untuk diterapkan.
Bandingkan apabila artikelnya berjudul:
“Tips Memberi Judul Artikel yang ‘click’ banget”.
Tanpa angka di depan, pembaca mungkin saja akan ragu apakah memang ada tips di dalam isi artikelnya, atau cuma omong kosong kata-kata saja.
Angka juga dapat mempermudah dan mempercepat membaca. Orang cenderung lebih suka langsung pada tujuan, langsung mencari apa relevansi dan inti dari tulisan.
Menggunakan angka sebagai judul berarti kita harus mengorganisir artikel dalam struktur yang jelas. Otak kita tertarik pada angka karena mereka secara otomatis mengatur informasi ke dalam urutan logis. Membaca artikel dengan angka memungkinkan kita membaca baris pertama dari setiap entri bernomor untuk memeriksa relevansi judul dengan artikel tanpa harus membaca semuanya.
Catatan penting: Angka lebih baik daripada kata. Jadi, 7 lebih baik daripada Tujuh. Jumlah kecil lebih mudah dicerna daripada yang besar dan angka ganjil seringkali dipandang lebih otentik daripada angka genap.
3. Judul dengan unsur Negatif
Superlatif (bentuk kata sifat untuk membandingkan) positif seperti “terbaik,” “terbesar,” dan “terbesar” bisa efektif digunakan dalam tajuk berita untuk menarik perhatian. Tetapi kadang-kadang superlatif negatif seperti “terburuk” bisa lebih kuat. Mungkin, ini karena kata-kata yang negatif lebih tidak terduga dibandingkan dengan kata positif dan, karenanya, menyebabkan kejutan bagi pembaca.
Selain itu, kata-kata negatif juga sangat kuat menarik perhatian karena memanfaatkan rasa tidak aman orang. Menggunakan kata-kata seperti “jangan,” “berhenti,” dan “hindari” sering berhasil dengan baik karena semua orang ingin tahu apakah ada sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Contoh kalimat judul:
Jangan lakukan ini jika hendak….
Hindari hal ini saat kamu….
Negara dengan kecepatan internet terburuk…
4. Judul yang memberi Petunjuk
Maksud dari judul berupa petunjuk ini diwakili oleh pertanyaan “Bagaimana caranya”. Banyak praktisi penulis bidang periklanan yang mengatakan jika judul artikel dimulai dengan “bagaimana caranya,” itu efektif untuk menarik perhatian pembaca. Mungkin, ini terkait naluri semua orang untuk menjadi lebih pintar.
Semua orang seolah ingin menguasai dunia mereka. Itu sebabnya mereka mencari “rahasia, tips, aturan, resep, petunjuk, hukum, hingga sistem yang menjanjikan untuk memberikan ketertiban dan membuat hal-hal yang lebih masuk akal.
Contoh:
“Bagaimana caranya mendownload film di YouTube.…
“Bagaimana Cara mengajukan klaim Jaminan Hari Tua…”
5. Judul yang Melibatkan Pembaca
Misalnya judul “5 Langkah Supaya Karirmu Cepat Melesat“, atau “Akhirnya: Kamu sekarang bisa Traveling ke Raja Ampat dengan Biaya Murah”.
Menggunakan sudut pandang pertama dengan memakai kata “Kamu” bisa membuat pembaca merasa dikenal dan akrab. Konstruksi judul seperti ini menarik perhatian karena otak kita cenderung fokus dan senang pada penyelesaian masalah.
Mencari solusi untuk masalah secara aktif adalah bagian dari naluri bertahan hidup kita. Itu sebabnya pembaca dalam target audiens yang tepat seperti judul di atas, akan berpikir, “Tulisan ini untuk saya!”; “Sepertinya ini bermanfaat bagiku!”
6. Judul dengan informasi spesifik
Fakta konkret yang terukur biasanya cepat menarik perhatian. Maksudnya, sepotong informasi khusus atau spesifik yang diletakkan pada judul bisa menambah legitimasi penulis karena menunjukkan artikelnya ditulis sangat mendalam.
Contohnya kalimat judul:
5 Rumor Google Foldable Smartphone: Dari Sensor Biometric hingga OS Android 9.
Judul seperti ini jauh lebih menarik dan atraktif dibandingkan dengan yang memakai kalimat biasa saja seperti:
“Menilik Rumor dari Google Foldable Smartphone”.
Informasi spesifik tersebut dinilai memberikan kejelasan dan jaminan kepada pembaca. Tentang apa yang akan mereka bahas jika mereka mengklik tautan artikelnya.
***
Perlu diingat, 8 Tips memberi judul diatas bukan berarti formula baku. Satu atau dua tips mungkin cocok untuk kamu gunakan. Karena menulis itu proses kreatif, maka buatlah judul sekreatif mungkin.
Artikel ini sudah ditayangkan di Kompasiana